Dutanusantarafm.com – Puluhan petani pisang Cavendis di Kabupaten Ponorogo bisa tersenyum lebar. Kali ini, hasil bumi mereka mampu menghasilkan panen hingga tembus dua ton perminggu. Pun para petani tidak perlu pusing memikirkan pasar, karena pisang mereka sudah ludes di pasar lokal.
Ketua Paguyuban Petani Pisang Cavendis Kabupaten Ponorogo, Mahendro Sumono mengatakan dari 47 petani anggotanya dia bisa memanen ribuan tandan pisang selama beberapa bulan kedepan. Karena rata-rata setiap petani memiliki 200 hingga 500 batang. Bahkan ada yang mencapai 2000 pohon.
‘’Sistem panennya kan bergiliran, tidak serempak. Jadi mana yang sudah masuk usia panen, itu yang kami dahulukan,’’ terangnya saat mengawali panen di tahun ketiga pada Selasa (11/10/2022).
Sebanyak 47 petani itu, kata Momon sapaan akrab Mahendro Sumono tersebar di 13 kecamatan di Kabupaten Ponorogo. Diantaranya, ada Kecamatan Slahung, Balong, Jetis, Bungkal, Badegan, Kauman, Jenangan, Pulung dan Ngrayun. Untuk pertama kali panen di tahun ketiga kali ini, dilaksanakan di sejumlah titik seperti Desa Turi, Jetis, Sedarat Balong, dan Kelurahan Kauman Kecamatan Kota Ponorogo.
‘’Untuk panen di hari pertama ini kita ada 120 batang atau tandan pisang,’’ imbuhnya.
Sebagai gambaran, panen Pisang Cavendis hari ini merupakan panen kali ketiga. Dengan kualitas premium, satu tandan pisang bisa berbobot hingga 20 kilogram. Untuk standar kualitas, Pisang Cavendis saat ini bisa dikatakan sebagai jenis unggul. Karena selain ukurannya yang besar, Cavendis juga bisa bertahan lebih lama. Yakni bisa mencapai dua minggu. Satu minggu dari masa petik ke distribusi pasar, dan satu minggu hingga di tangan konsumen.
‘’’Permintaan pasar tinggi. Sekarang pisang jenis ini sedang in,’’ tegasnya.
Potensi Pisang Cavendis Tinggi, Dinas Terkendala Legalitas Kelompok Tani
Sementara itu, Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Ponorogo mengklaim jika potensi pisang Cavendis saat ini sangat tinggi. Selain peluang pasar yang masih banyak, wilayah tanam juga masih luas.
Sekretaris Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Ponorogo, Marjono mengatakan saat ini sebaran petani pisang Cavendis baru di 13 kecamatan dengan jumlah luasan lahan sekitar tujuh hektar.
‘’Jika dibanding dengan luas wilayah Ponorogo, sebaran petani saat ini masih berskala kecil. Baru setara dengan kawasan pilot project,’’ katanya.
Karena itu, lanjut Marjono pihaknya berencana akan mewacanakan program perluasan pembudidayaan tanaman pisang Cavendis di tahun 2023 mendatang. Sehingga, tanaman tersebut bisa menjadi komoditi besar yang mampu menopang ekonomi sekaligus ketahanan pangan warga masyarakat Ponorogo.
‘’Selama ini bisa menguntungkan petani, kenapa tidak. Untuk saat ini kami memang belum ada program itu (perluasan wilayah,red). Mungkin tahun depan,’’ ujarnya.
Menyikapi permintaan para petani pisang, terkait penyuluhan maupun sosialisasi tentang perawatan pisang Marjono mengaku selama ada undangan dari petani pihaknya akan semaksimal mungkin datang.
Marjono juga menyampaikan memang belum ada pendampingan khusus bagi puluhan petani itu, lantaran pihaknya kesulitan akibat lokasi mereka yang berpencar.
‘’Termasuk hingga saat ini para petani belum memiliki legal formal perkumpulan. Sehingga kami kesulitan untuk melakukan pendampingan secara berkala,’’ terangnya. (Umi Duta)