Home / Dinamika Aktual / Highlight News / Kabar Kota Kita

Senin, 12 Desember 2022 - 10:27 WIB

90 Program IATD  Running Target Finish Akhir Tahun

Program IATD Ponorogo ,90 titik ditarget selesai akhir tahun

Program IATD Ponorogo ,90 titik ditarget selesai akhir tahun

DUTANUSANTARAFM.COM : Ponorogo-Sejumlah 90 kelompok Tani saat ini tengah running dalam melaksanakan Program Irigasi Air Tanah Dalam ( IATD) tahun anggaran 2022. Awalnya ada 91 Kelompok tani dan Kelompok Petani Tembakau yang mendapatkan program IATD, Namun 1 kelompok menyatakan mengundurkan diri sehingga tersisa 90 kelompok dengan 90 program IATD secara swakelola. Jelang akhir tahun 2022 ini , capaian progress report realisasi pembangunan IATD sebanyak 83 titik sudah mencapai anak 90 % sedangkan 6 titik capaiannya masih sekitar 60-70 %.

“Ada 3 kendala yang dialami pra kelompok tani sehingga pelaksanaan program belum selesai 100 % saat ini. Pertama, karena terjadi, pelambatan saat memulai pproyek , petani bingung dalam memilih jasa pengeboran. Kedua , masalah geografis sangat berpengaruh terutama kesulitan dialami pada pengeboran di daerah Badegan, Pulung dan Sawaoo. Ketiga, masalah profesionalitas pengebor , “jelas Masun , kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Ponorogo kepada Dutanusantarafm.com , Ahad ( 11/12/2022)
Masun memastikan akhir tahun 2022 yang tingal 2 pekan lagi  dari 90 titik itu sudah selesai 100 %. Karena kelompok tani terus melaksanakan proyeknya dan dilakukan pendampingan oleh petugas.

Di informasikan , dari 90 titik tersebut , ada sekitar 22 titik program IATD diberikan kepada kelompok tani tembakau di Kabupaten Ponorogo binaan Bidang Perkebunan . IATD di bidang perkebunan ini di biayai oleh Dana Hasil Bagi Hasil Cukai Tembakau (DBHCT) dengan nilai bantuan 115 juta per titik. Progres report pembangunan IATD seperti di Kelompok Tani Maju Bringin di Desa Bringin Kecamatan Kauman sudah mencapai 70 % , Selasa (08/11/2022) dan sekarang Ahad ( 11/12/2022) sudah mencapai angka 100%.

” Disini program IATD sudah selesai 100 % sehingga pada musim tanam depan petani sini sudah bisa managemen menanam satu jenis tanaman. Jika para petani bareng-bareng menanam baik waktunnya dan jenisnya maka akan meminimalisir serangan hama. Artinya hama bisa dikendalikan sejak awal dengan pola tanam bersama ini,”ungkap Sumadi kepada dutanusantarafm.com.

Lebih lanjut , Sumadi menjelaskan pembangunan sumur dalam ini akan mengairi area pesawahan sekitar 4 hektar terutama untuk tanaman tembakau . Namun, dipastikan selanjutnya pemanfaatannya akan semakin meluas sampai 15 hektar milik 25 petani karena setelah adanya sumur dalam ini petani dalam satu kawasan bisa menyamakan tanaman mereka . Dengan penyamaan tanaman dalam satu kawasan akan mempermudah dalam pengendalian hama.

“Sebelum ada IATD ini , pesawahan disini adalah tanah kering yang pengairan kalau dari arah selatan mengandalkan dari Kedung Celeng itupun tidak sampai sini. Begitu pula dari arah barat mengandalkan air dari Dam Sungkur tapi juga tidak sampai sini . Makanya kita para petani mangajukan program ini,”terang Sumadi . (Adv)

Berita ini 81 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Dinamika Aktual

Penularan TBC pada Anak Harus Diwaspadai

Dinamika Aktual

Rumah Pedagang Sayur di Gontor Diobrak-abrik Pencuri, Saat Ditinggal Tarawih

Dinamika Aktual

Harga Ayam Potong Dari Peternak Saat Ini RP 21 Ribu /Kg

Dinamika Aktual

Fogging DBD di Lingkungan Kelurahan Kepatihan, Upaya Pencegahan Selain 3M Plus

Dinamika Aktual

Los Pasar Banu Baosan Kidul Ngrayun Ambruk, Diterjang Angin Kencang

Dinamika Aktual

Pohon Tumbang di Ngebel, Akibatkan Sejumlah Bangunan Rusak

Highlight News

Takjil Unik Dari Bidluh Dipertahankan Ponorogo, Ada Migornya

Dinamika Aktual

Pasien DBD Di RSUD Hardjono Ponorogo Meningkat Tajam, 3 Bulan Terakhir