Home / Highlight News / Hukum dan Politik / Kabar Kota Kita

Senin, 25 Januari 2021 - 07:58 WIB

5 Kepala Sekolah Dipanggil Kejaksaan Ponorogo Terkait BKSM

Kepala Sekolah saat memenuhi panggilan Kejari Ponorogo

Kepala Sekolah saat memenuhi panggilan Kejari Ponorogo

DUTANUSANTARAFM.COM:  Lima orang kepala sekolah dari beberapa kecamatan di Ponorogo , Senin (25/01/2021) mendatangi kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Ponorogo. Kedatangan mereka  dalam rangka memenuhi panggilan kejaksaan untuk dimintai keterangan terkait kasus dugaan penyimpangan penyaluran Bantuan Khusus Siswa Miskin (BKSM) tahun 2019 dan tahun 2020.

Kelima kepala sekolah tersebut yaitu dua kepala sekolah SDN dari Kecamatan Babadan dan tiga kepala sekolah dari wilyaah Kecamatan Badegan. Dalam permintaan keterangan  tersebut, penyidik Kejaksaan memberikan 10 pertanyaan kepada salah satu kepala sekolah terkait proses bantuan BKSM tahun 2019 dan tahun 2020.

Kasi Intel Kejaksaan Negeri (Kejari) Ponorogo, Ahmad Affandi menyatakan dari keterangan Kepala sekolah kepada penyidik,  mereka mengaku di tahun 2019, sekolahanya hanya menerima bantuan sebanyak 130 barang, yakni berupa alat tulis dan sepatu, dan itupun pihak sekolah hanya menerima uang, selanjutnya disetorkan ke pihak koperasi dan diganti barang.

Dalam tahap penyelidikan kasus in, kejaksaan meminta kepada kepala sekolah untuk menyerahkan semua berkas penganggaran BKSM termasuk proses awal cara pencairan,  yang anggaranya tidak masuk ke rekening siswa, namun langsung ke pihak sekolahan.

”Hari ini memanggil 5 kepala sekolah SD untuk dimintai keterangan terkait BKSM . Dan rencanya besuk akan dilanjutkan  lagi  dengan memanggil sejumlah kepala sekolah tingkat SMP untuk dimintai keterangan seputar BKS,,”terang  Kasi Intel Ahmad Affandi.

Di informasikan, bantuan BKSM tahun 2019 dan tahun 2020 ini  menjadi bidikan kasus untuk segera diselesaikan oleh Kejaksaan Negeri Ponorogo  karean diduga tidak sesuai prosedur. Sebab bantuan siswa miskin yang seharusnya diterima siswa berupa uang senilai Rp175 ribu melalui rekening virtual tersebut. Ternyata diganti barang berupa tas dan sepatu yang diperkirakan harganya lebih murah dari pasaran. (wid)

Share :

Baca Juga

Highlight News

Monumen Ponorogo Zero Knalpot Brong bentuk “Reyog” diresmikan

Highlight News

Kasus Penganiayaan Santri  Nurul Tauhid , Polsek Nunggu Teradu Pulang

Highlight News

Tembok rumah warga Pohijo Sampung jebol, diterjang longsor

Highlight News

Empat Pengendara motor tergelincir akibat jalan licin oleh bbm solar

Highlight News

Warga Kunti Grudug Padepokan Nurul Tauhid Tuntut Penutupan

Highlight News

Longsor menutup akses menuju obyek wisata Telaga Ngebel

Highlight News

Calendar of Event 2025 Kabupaten Ponorogo, Bupati Sugiri masukkan dua agenda unggulan

Highlight News

Korban Penganiayaan Oleh Pimpinan Padepokan di Kunti Pertanyakan Kasusnya ke Polres Ponorogo