DUTANUSANTARAFM.COM : Kementrian Agama Ponorogo telah menerjunkan tim investigasi untuk menelusuri dugaan penganiayaan yang mengakibatkan Albar Mahdi (17 th) salah satu santri Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) 1 Ponorogo hingga meninggal dunia.
“Tim investigasi yang kami bentu sudah datang ke sana (PMDG 1 Pusat Ponorogo),” kata Kepala Kantor Kemenag Ponorogo, M Nurul Huda saat dihubungi Tempo, Ahad malam, 11 September 2022.
Investigasi dilakukan oleh Tim dari Seksi PD Pontren terdiri dari Ayyub Ahdiyan Syams (Kasi PD Pontren) , Mohammad Sahson Mujtahidin (Japel PD Pontren) dan Anton Wijanarko (operator PD Pontren) pada Senin ( 05/09/2022). Tim tersebut melakukan pertemuan dengan pihak PMDG pada pukul 11.15 WIB yang diterima oleh Pimpinan terdiri dari Uts Mashudi Direktur KMI , Uts Ismail Abdullah Ketua Yayasan, Uts Nur Syahid Ketua IKPM bertempat di rumah Pimpinan PMDG sampai pukul 12.15 wib.
Nurul Huda menyampaikan , pada kegitaan investigasi tersebut berita tentang kronologi peristiwa di Gontor disampaikan oleh utdz Nur Syahid . Dimana , tindak kekerasan itu terjadi setelah Perkemahan Kamis – Jumat (Perkajum) yang diikuti santri kelas 5 atau setara kelas 11 di jenjang SLTA pada 18-19 Agustus 2022.
Kemudian, pada Sabtu hingga Minggu (20-21 Agustus 2022) merupakan jadwal pengembalian perlengkapan perkemahan. Karena ada alat yang dinilai belum lengkap, AM dipanggil kakak kelas atau siswa kelas 6 untuk mempertanggungjawabkan hal itu.
“Hingga terjadi tindak kekerasan yang (diduga) dilakukan dua orang yang duduk di kelas 6 yang mengakibatkan korban meninggal dunia di tempat,” ujar Nurul Huda mengutip hasil investigasi tim Kemenenag.
Lebih lanjut Kepala Kemenag Ponorogo M . Nurul Huda menyampaikan kronologi peristiwa ada 11 point . Ke sebelas point kronologis yang dicatan oleh tim investigasi Kemenang Ponorogo sebagai berikat :
- Salah satu kegiatan rutin Pondok Gontor adalah setiap hr Kamis – Jumat perkemahan ( perkajum )
- Pada hr Kamis – Jum’at, tanggal 18 -19 Agustus 2022 ada perkajum yg diikuti oleh santri klas 5 dan bertindak sebagai ketua giat tsb adalah almarhum ( dia adalah santri yg berprestasi )
- Hari Sabtu – Ahad, 20 -21 Agustus 2022 panitia perkajum ada giat pengembalikan peralatan perkemahan
- Hari Senin, tgl 22 Agustus 2022 almarhum dipanggil kakak-kakak klas utk ditanya ttg perlengkapan perkemahan yang dirasa blm beres hingga terjadi ” Tindak kekerasan ” yg dilakukan dua orang yg duduk di klas 6 yang mengakibatkan korban meninggal dunia di TEMPAT.
- Korban dibawa ke Rumah sakit Yasyfin Gontor, kemudian diselenggarakan pemulasaraan hingga selesai, tanpa ada bekas luka satupun ditubuhnya dan tanpa adanya darah.
- Penyelengaraan jenazah dilakukan dengan penuh hormat, disholatkan di Masjid Gontor oleh ribuan santri dan dinyatakan sebagai Syahid
- Jenazah diantarkan ke rumah asal Palembang sesuai permintaan keluarga, berangkat dari Gontor pukul 14.00 WIB melalui jalan darat oleh rombangan 3 mobil terdiri 9 orang yg dipimpin utdz Agus Mulyana
- Rombangan sampai dirumah duka, hari Selasa, tgl 23 Agustus 2022 pukul 11.30 WIB
- Keluarga minta agar peti janazah dibuka sekalian kafanya. Setelah kafan dibuka didapati wajah korban berlumuran darah yg keluar dari hidung.
- Kafan dibuka total dan didapati keadaan tubuh membiru, kemudian korban dimandikan ulang dan dikafani ulang kemudian disholati lalu dimakamkan
- Keluarga pada awalnya menerima peristiwa ini dgn Ikhlas tanpa adanya protes apapun, hanya minta 3 hal yaitu Permudah bertemu dengan santri, bertemu para pelaku, dan kepastian hukuman. (wid)