Kabar Kota Kita

Tidak Melanggar HAM Sampai Konservasi Satwa, Reog Ponorogo Masuk 3 Besar Menuju UNESCO

DUTANUSANTARFM.COM, Ponorogo: Seniman Reog Ponorogo bersama Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko sedikit lega dan penuh rasa syukur atas masuknya seni Reog Ponorogo dalam 3 besar untuk diusulkan ke ICH UNESCO.

Meski belum final namun para seniman reog sudah menggelar  tasyakuran dengan menggelar pegelan reog 3 gagrakan di halaman Pendopo Agung Kabupaten Ponorogo, Jumat( 18/02/2022).   Karena berdasarkan hasil penilaian dari Direktoran Perlindungan Kebudayaan, Kementrian Pendidikan Riset dan Tekhnologi, seni reog bersama tempe dan budaya sehat jamu diusulkan menjadi nominasi tunggal.

Kemudian tenun ikat Sumba Timur dan Ulos disusulkan sebgaai tenun Indonesia. Dan yang terakhir, kolintang diusulkan sebagai nominasi multinasional bersama negara lain.

“Dalam seni reog ini, kita tidak melanggar konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Karena untuk membuat barongan kita tidak menggunakan kulit macan asli, namun kita menggunakan limbah kulit sapi, begitu pula dengan bulu merak. Bahkan sejak beberapa tahun lalu kita sudah melakukan penangkaran seperti di Jenangan dan beberapa tempat lain, “ ungkap Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko.

Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko  usai menerima pengumuman tersebut menyampaikan, perjuangan seniman reog Ponorogo, Masyaarkat Ponorogo dan Pemerintah Kabupaten Ponorogo sangat luar biasa untuk menuju  3 besar tersebut. Harapannya, reog yang diusulkan terlebih dahulu ke UNESCO. Pasalnya seni reog ini seni yang  adiluhung yang didalamnya sangat komplit. Ada Seni topeng, ada seni lukis, ada seni tari, ada fashion ada nada seni musik.  Selain itu, berbeda dengan dahulu untuk melestarikan reog ini tidak ada pelanggaran HAM, tidak ada pemaksaan dalam berkesenian dan tidak melanggar konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya.

‘Saya sangat berharap pemerintah mengusulkan Seni Reog dahulu, baru kemudian tempe, jamu dan lainnya.  Reog ini pernah diklaim oleh negara lain jangan sampai peristiwa terulang kembali,“ ungkap Kang Giri yang sangat mencintai seni budaya tersebut. (WID)

Tags
Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
Close
Close