Sugiri Sancoko, Mou Dengan Unibraw Lebih Tematik Bantu Wujudkan Pertanian Terintegrasi

DUTANUSANTARAFM.COM : Wakil Direktur Bidang Perencanaan dan Kerjasama Universitas Brawijaya Malang Profesor Dr. Sasmito Djati bersama tim bertemu dengan bupati Ponorogo Sugiri Sancoko di Kantor Dinas Bupati di Gedung Graha Krida Parajalantai 2, Senin ( 12/04/2021). Pertemuan dalam rangka audensi terkait keberlangsungan MOU antara Universitas Brawijaya dengan pememrintah Kabupaten Ponorogo yang telah lama terjalin. Pihak Unibra menawarkan beberapa program. Atas program yang ditawarkan tersebut Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko meminta MOU tidak sekedar diatas kertas atau kulitnya saja namun di implementasiksn lebih dalam dan bersifat tematik. Misalnya, untuk bantu majukan pertanian didatangkan KKN mahasiswa yang menguasai pertanian dan untuk mewujudkan desa wisata didatangkan KKN mahasiswa yang menguasai kepariwisataan.
“ Saya ingin banyak perguruan tinggi yang terlibat berpikir, membantu dan mencerahkan dalam membangun Ponorogo. Setelah pertemuan dengan Universitas Brawijaya ini selanjutnya akan ditindakanjuti dengan melakukan langkah konkrit. Diantarannya dengan mengadakan FGD untuk menggali potensi secara tematik . Misalnya , untuk membantu pertanian maka didatangkan mahasiswa- mahasiswa yang paham pertanian terintegrasi sehingga bisa terjun langsung membantu masyarakat , “terang Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko.
Audensi antara Wakil Direktur Bidang Perencanaan dan Kerjasama Universitas Brawijaya Malang Profesor Dr. Sasmito Djati dengan Bupati Ponoroog Sugiri Sancoko seperti gayung bersambut. Pihak Unibra pun tidak mau menjadi universtas seperti menara gading yang elit. Seperti tuntutan pemerjntab Unibra saat ini juga harus menjadi univeristas yang tidak hanya bersaing diluar negeri tapi juga punya tanggungjawab terhadap masyarakat sekitarnya.
Sehingga Unibra saat ini mengembangkan program untuk pengabdian masyarakat dengan kampus merdeka yang nantinya punya peran langsung terhadap masyarakata di sekitaranya.
Profesor Dr. Sasmito Djati menjelaskan Ponorogo sudah punya keunikan, keunikan ini harus kita tunjang untuk lebih baik. Ponorogo punya reog dan reog ini bisa jadi pengungkit untuk mengungkit kemajuan Ponorogo.
“Diskusi dengan pak bupati berkembang lagi soal pertanian , masyarakat Ponorogo sudah maju lo di bidang pertanian. Masalahnya sekarang ini tidak pada produksi dan tidak pada teknologi pertanian, tapi masalahnya pada usaha tani yang memerlukan system yang lebih besar. Denga potensi Ponorogo yang besar ini maka nantinya akan kita tempatkan juga program dosen berkarya yang akan membantu dan berperan sebagai konsultan, “ ungkap Profesor Sasmito Djati. (wid)