DUTANUSANTARAFM.COM : Ponorogo- Kesulitan dialami oleh petani di berbagai wialayah di Ponorogo , Madiun dan sekitarnya sejak jelang hari raya Idul Fitri hingga Lebaran Hari ke 7 , Minggu ( 14/04/2024). Petani padi Ponorogo dan Madiun yang memasuki musim panen kesulitan mendapatkan sewa mesin panen baik jenis combine maupun dos rayap. Akibatnya kelangkaan mesim panen ini, harga sewa menjadi melangit dari Rp 250 ,000 – Rp. 350,000 per kotak saat kondisi normal sekarang menjadi Rp. 700.000 – Rp 1 juta per kotak . Kejadian ini tidak biasa , karena setiap musim panen biasanya operator dari berbagai kabupaten datang sendiri untuk mencari area kerja . Jika jadwal musim panen raya padi datang , puluhan mesin pemanen padi sudah besliweran di Ponorogo dengan berbagai merk dan berbagai tarif sewa yang bersaing murah . Namun , sejak sebelum lebaran hingga sekarang ini Minggu ( 14/04/2024) terjadi kelangkaan alat mesin panen padi ini sehingga tarifnya menjadi melangit.
Irwan , petani asal Desa Parang Menang Kecamatan Jambon Kabupaten Ponorogo mengaku terpaksa menerima berapapun nilai sewa yang diajukan oleh operator alsintan untuk memanen padinya pada Minggu ( 14/04/2024) . Karena padinya sudah terlambat dipanen sehingga Ngresek , Jika dibiarkan lebih lama lagi maka produksinya akan semakin menurun.
“Hari ini kita panen dengan sewa mesin panen Rp 700.000 per kotak atau 1400 m2. Harga padi kering sawah juga turun di kisaran harga Rp. 5700 per kg . Karena harganya sangat rendah maka kita bawa pulang dulu untuk kita jemur dan kita simpan untuk candangan pangan dirumah , “terang Irwan .
Hal senada juga disampaikan Suyadi, petai asal Desa Sewulan Kecamatan Dagangan Kabupaten Madiun. Suyadi kesulitan mendapatkan persewaan mesin panen padi sejak sebelum lebaran . Adanya , operator mesin combine yang satu paket dengan pedagang gabah . Operator Combine akan mau memanen padi milik petani jika gabahnya dijual ke pedagang yang bekerjasama dengan mereka .
“Sewanya sejak jelang lebaran kemarin Rp. 600.000 per kotak . Itu pun di janjikan terus tidak datang-datang mesinnya Padahal sewanya kita ngikut apa yang dikata oleh mereka . Karena jika tidak segera di panen wah rugi lebih besar kita para petani , “terang Suyadi .( wid)