Dutanusantarafm-Musibah kebakaran di Kabupaten Ponorogo mengalami kenaikan dalam tiga bulan terakhir ini. Naiknya kejadian kebakaran tersebut ikut dipengaruhi karena mulainya musim kemarau disertai angin kencang.
Data di Dinas Satpol PP dan Damkar Kabupaten Ponorogo menyebutkan kenaikan kasus kebakaran mulai bulan Juli 2021. Pada bulan Juli terjadi 6 kasus kebakaran,bulan Agustus 7 kali kebakaran dan pada bulan September dalam sepekan ini sudah terjadi 6 kasus kebakaran. Komandan regu Damkar Ponorogo Franky Kristanto menyampaikan kasus kebakaran sebelum bulan Juli rata-rata hanya 2 sampai tiga kasus perbulannya.
Ia menyebut naiknya kasus kebakaran di Ponorogo beberapa bulan ini diantaranya karena dipicu cuaca panas yang disertai angin kencang. Kasus kebakaran akibat membakar sampah, membuat perapian untuk ternak, belakangan cenderung meningkat. Franky mengatakan warga banyak yang kurang berhati-hati saat membakar sampah,membuat perapian,atau memasak berbahan kayu bakar. Biasanya kasus kebakaran terjadi ketika masih ada bara namun kemudian ditinggal pergi begitu saja. Saat terkena angin bara itu menimbulkan api yang dengan cepat membesar dan merembet ke lingkungan sekitarnya.
“biasanya usai membakar sampah sebelum dipastikan padam,lalu ditinggal”ungkapnya.
Kejadian kebakaran di Ponorogo juga banyak yang disebabkan karena hubungan pendek arus listrik, seperti kebakaran rumah di Kecamatan Balong dan Jetis lusa lalu. Pada hari tersebut terjadi dua kasus kebakaran rumah penduduk.
“banyak juga kasus kebakaran rumah yang disebabkan hubungan pendek arus listrik”ucapnya.
Dari belasan kali kasus kebakaran dalam dua bulan terakhir tidak sampai menyebabkan korban jiwa. Namun kerugian materiil yang diakibatkan mencapai ratusan juta rupiah. Franky meminta warga untuk berhati-hati dan waspada saat membuat perapian, membakar sampah, memasak dengan kayu bakar termasuk dalam penggunaan barang elektronik.
“Kebakaran bisa diantisipasi, karena itu kewaspadaan dan kehati-hatian perlu ditingkatkan” pungkasnya. (De)