Home / Highlight News / Hukum dan Politik / Kabar Kota Kita

Kamis, 3 November 2022 - 15:16 WIB

PKL Telaga Ngebel Tidak Siap Relokasi, Akibat Lokasi Kurang Strategis

TETAP JALAN : Sejumlah pekerja saat proses pembangunan lapak baru, di titik relokasi PKL Telaga Ngebel pada Kamis (3/11/2022).

TETAP JALAN : Sejumlah pekerja saat proses pembangunan lapak baru, di titik relokasi PKL Telaga Ngebel pada Kamis (3/11/2022).

Dutanusantarafm.com – Proses relokasi yang digadang-gadang Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Ponorogo rampung pada akhir tahun mendatang selesai sepertinya masih harus dikaji ulang. Itu karena Paguyuban PKL di kawasan Telaga Ngebel belum siap pindah. Alasannya, selain karena lokasi yang kurang strategis ketersediaan lapak yang dibangun tidak sesuai dengan jumlah PKL yang ada. Selain itu, ukuran lapak dianggap terlalu sempit.

Hal itu disampaikan Ketua Paguyuban PKL Slamet Eko Wibowo, kepada radio Duta Nusantara. Ternyata, meski proses pembangunan lapak sudah berlangsung hingga saat ini Slamet beserta puluhan PKL lainnya belum pernah menyatakan kesanggupan mereka untuk pindah.
‘’Jika melihat kondisi saat ini, kami belum siap. Kami hanya sekali diajak bertemu, itupun saya sudah protes. Waktu itu kami hanya membahas tentang dampak lingkungan, dan sampai saat ini saya selaku ketua paguyuban belum pernah diajak rembugan,’’ ujarnya pada Kamis (3/11/2022).

Mamet, sapaan akrab Slamet Eko Wibowo menyampaikan ada sejumlah hal yang menjadi alasan para PKL ini belum siap di relokasi. Yakni, lokasi yang dipilih untuk relokasi dianggap kurang strategis karena terlalu jauh dari dermaga.

Yakni berjarak sekitar 50 meter, dan berada di belakang panggung. Kemudian, menurut informasi yang diperoleh Memet jumlah lapak yang disediakanya hanya 31 kios. Sedangkan, jumlah PKL saat ini mencapai 47 pedagang. Belum lagi, masih ada dua warga setempat yang ikut mendaftar.

‘’Ukuran lapaknya juga terlalu sempit. Lapak kami yang sekarang ini ada 2,5 meter kali 2,5 meter. Bahkan ada yang sampai tiga meter. Tapi yang disediakan hanya sekitar 2,5 kali dua meter,’’ imbuhnya.

Saat ini saja, lanjut pemilik usaha optik itu meski lokasi PKL dekat dengan dermaga pendapatan mereka tidak bisa menutup biaya operasional. Apalagi, nanti jika pindah ke belakang yang posisinya jauh dari tempat tongkrongan pengunjung.

“Belum lagi saat terkena bencana tanah longsor kemarin. Minggu-minggu ini kondisi teman- teman PKL itu sangat memprihatinkan, ” tuturnya.

Mamet berharap agar bisa sama-sama jalan, pihaknya berharap agar bisa duduk bersama dan mengkomunikasikan masalah tersebut. Pun, dia mengaku siap jika ada pembahasan lebih lanjut karena hal ini juga untuk kebelangsungan hidup para PKL di Telaga Ngebel. (Umi Duta)

Share :

Baca Juga

Highlight News

Partisipasi pemilih Pilkada Ponorogo 2024 capai 75 persen, sedikit di atas Pilgub Jatim

Highlight News

Diduga tertimpa batu, warga Ngebel ditemukan meninggal di hutan Semampir

Highlight News

Rekapitulasi di 21 kecamatan rampung, KPU Ponorogo jadwalkan rekapitulasi kabupaten 3 Desember 2024

Highlight News

Seorang ayah di Ponorogo jadi korban pembunuhan diduga oleh anaknya sendiri

Highlight News

Kandang tumpukan kayu di Desa Gandu Mlarak ludes terbakar

Highlight News

Kejari Ponorogo Musnahkan BB 56 Perkara Pidana. Dominasi Narkotika dan Psikotropika

Highlight News

KPU Ponorogo Musnahkan Logistik Pilkada 2024 Rusak dan Tidak Digunakan

Highlight News

Effort Kepala Desa Temon di Bidang Lingkungan Hidup Patut di Apresiasi