Dutanusantarafm.com – Proses relokasi yang digadang-gadang Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Ponorogo rampung pada akhir tahun mendatang selesai sepertinya masih harus dikaji ulang. Itu karena Paguyuban PKL di kawasan Telaga Ngebel belum siap pindah. Alasannya, selain karena lokasi yang kurang strategis ketersediaan lapak yang dibangun tidak sesuai dengan jumlah PKL yang ada. Selain itu, ukuran lapak dianggap terlalu sempit.
Hal itu disampaikan Ketua Paguyuban PKL Slamet Eko Wibowo, kepada radio Duta Nusantara. Ternyata, meski proses pembangunan lapak sudah berlangsung hingga saat ini Slamet beserta puluhan PKL lainnya belum pernah menyatakan kesanggupan mereka untuk pindah.
‘’Jika melihat kondisi saat ini, kami belum siap. Kami hanya sekali diajak bertemu, itupun saya sudah protes. Waktu itu kami hanya membahas tentang dampak lingkungan, dan sampai saat ini saya selaku ketua paguyuban belum pernah diajak rembugan,’’ ujarnya pada Kamis (3/11/2022).
Mamet, sapaan akrab Slamet Eko Wibowo menyampaikan ada sejumlah hal yang menjadi alasan para PKL ini belum siap di relokasi. Yakni, lokasi yang dipilih untuk relokasi dianggap kurang strategis karena terlalu jauh dari dermaga.
Yakni berjarak sekitar 50 meter, dan berada di belakang panggung. Kemudian, menurut informasi yang diperoleh Memet jumlah lapak yang disediakanya hanya 31 kios. Sedangkan, jumlah PKL saat ini mencapai 47 pedagang. Belum lagi, masih ada dua warga setempat yang ikut mendaftar.
‘’Ukuran lapaknya juga terlalu sempit. Lapak kami yang sekarang ini ada 2,5 meter kali 2,5 meter. Bahkan ada yang sampai tiga meter. Tapi yang disediakan hanya sekitar 2,5 kali dua meter,’’ imbuhnya.
Saat ini saja, lanjut pemilik usaha optik itu meski lokasi PKL dekat dengan dermaga pendapatan mereka tidak bisa menutup biaya operasional. Apalagi, nanti jika pindah ke belakang yang posisinya jauh dari tempat tongkrongan pengunjung.
“Belum lagi saat terkena bencana tanah longsor kemarin. Minggu-minggu ini kondisi teman- teman PKL itu sangat memprihatinkan, ” tuturnya.
Mamet berharap agar bisa sama-sama jalan, pihaknya berharap agar bisa duduk bersama dan mengkomunikasikan masalah tersebut. Pun, dia mengaku siap jika ada pembahasan lebih lanjut karena hal ini juga untuk kebelangsungan hidup para PKL di Telaga Ngebel. (Umi Duta)