Perjuangan Tim Medis Veteriner Ponorogo Atasi PMK, Satu Petugas Per Hari Menyuntik 70 Ekor Sapi

DUTANUSANTARAFM.COM : Keterbatasan tenaga medis veteriner di Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan, Bidang Peternakan Kabupaten Ponorogo menyebakan kewalahan dalam melakukan upaya pengobatan dan pengendalian penyakit mulut dan kaki pada sapi. Jumlah Dokter hewan yang hanya berjumlah 4 orang ditambah medis veteriner atau mantri hewan yang hanya berjumlah 13 orang harus mengendalikan penyebaran PMK di 21 kecamatan dan 305 desa dan kelurahan. Kondisi itu membuat para petugas harus kerja ekstra , lembur sampai malam bahkan sabtu dan minggu tanpa libur. Lebih dari itu, mengingat terus bertambahnya laporan masyarakat atas sapi mereka yang terpapar PMK , satu petugas bisa menyuntik 70 ekor sapi .
Drh. Febrian salah satu dokter hewan di Bidang Peternakan Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Ponorogo menyatakan saat diperbantukan tugas di Kecamatan Pudak satu dokter dibantu asistennya bisa melakukan penyuntikan hingga 70 ekor sapi yang terkena PMK. Jika satu sapi disuntik 2 kali, misalnya untuk obat penurun panas dan antibiotik maka penyuntikan yang dilakukan mencapai 140 kali. Sementara jika bertugas di daerah bawah, seperti di daerah Babadan di satu dusun dalam satu waktu bisa melakukan penyuntikan pada 28 ekor sapi yang kena PMK dengan jumlah suntikan 56 kali. Dengan kinerja seperti itu ternyata belum mampu mengcover semua laporan yang masuk karena jumlah kasus terus bertambah.
“Hari Sabtu dan hari minggu kita tidak libur. Seperti hari ini karena banyaknya laporan di daerah Babadan saya harus ikut turun tangan dilapangan. Sebenarnya tugas dokter sebagai penyelia, dibawahnya ada mantri hewan namun karena kewalahan banyaknya laporan sapi yang kena PMK dan harus segera di obati maka saya juga harus ikut turun langsung membantu dilapangan. Intinya kita saling mensuport kerja teman –teman lainnya dalam membantu peternak, “terang Dokter Hewan Febrian saat melakukan penyuntikan di Desa Lembah Kecamatan Babadan , Minggu ( 19/06/2022).
Eko Budianto, salah seorang peternak di Desa Lembah Babadan mengakui para petugas medis veteriner harus bekerja lembur ampai malam karena banyaknya laporan. Sebagai penunjuk jalan petugas untuk mendatangi ternak yang sakit , Eko mengaku petugas veteriner itu bekerja hingga pukul 20.00 wib masih dilapangan melakukan penyuntikan dari kandng satu ke kandng yang lain.
“Saya mengantar Dokter Febrian kemarin sampai bakda isyak. Meski hujan tetap melakukan pengobatan memberikan penyuntikan karena kalau tidak segera dilayani bisa terlambat dan kerugian peternak juga semakin besar. Selain itu peternak, jika sapinya sakit dan belum dilakukan penyuntikan oleh petugas medis akan mengalami kegelisahan yang luar biasa. Bahkan ada yang sampai gak doyan makan dan menangis , “terang Eko Budianto. (wid)