Highlight NewsKabar Kota Kita

Pandemi Covid -19 Membuat Galery Reog Sepi, Pengrajin Reog Terancam Mati

DUTANUSANTARAFM.COM: Pandemi Covi-19  yang melanda seluruh dunia termasuk Indonesia  telah membuat Kesenian Reog Ponorogo  kembang kempis. Pelarangan berkumpul  dan membuat kerumun  membuta kesenian reog  kehilangan panggung. Dampaknya,  Seni Reog sekarang ini teracam mati, begitu pula  dengan pengrajin-pengrajin reog yang menjadi penyangganya.  Biasanya dalam kalender tahunan di Ponorogo  ada 4 kali masa panen yang menjadi  tumpuan ekonomi  para seniman dan  pengrajin. Yaitu pada peringatan HUT Kemerdekaan Indonesia,  Bulan  Suro saat digelar Grebeg Suro, saat hari Raya Idul Fitri  dan  saat bulan Besar Jawa  karean banyak hajanan masyarakat.

Widhi Wardhoyo, Pemilik Gallery Reog  Widhi Collection di Jl.Raya Soekowati  kelurahan Keniten kecamatan Ponorogo  menyampaikan akibat pandemic covid-19 omzet di galerinnya hingga sekarang ini turun drasts mencai angka 70 %.  Kondisi galeri yang sepi ini  berdampak pada para pengrajin,  dalam 2 tahun ini tidak ada produksi pernak pernik reog yang mereka hasilkan. Stock  yang di pajang di galeri adalah stock lama. Jika Pada tahun 2022 ini  Reog ponorogo dilakahkan oleh jmau dalam rekomendasi ke ICH Unesco maka akan semakian mematikan  kesenian reog Ponorogo.

“Hanya pemerintah yang mampu menyelamatkan seni adiluhung bangsa Indonesia yang telah mendunia ini. Jnagan sampai di klaim oleh Malaysia tanpa perjuangan dari pemerintah. Kalau seperti itu maka seniman dan pengrajin reog seluruh Indonesia bisa kehilangan semangatnya, “tegas Widhi Wardoyo. (wid)

 

Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
Close
Close