Dutanusantarafm-Sebanyak 57 KK warga yang tinggal di Dukuh Krajan Desa Talun Kecamatan Ngebel harus waspada. Tanah retak ditemukan di Gunung Banyon petak 80 B RPH Ngebel BKPH Wilis Barat pada Selasa (22/3/2022), yang lokasinya berada di atas tempat tinggal warga tersebut.
Menurut informasi dari pihak perhutani tanah retak tersebut lebar sekitar 10 cm kedalaman hingga 40 cm dan panjang sekitar 130 meter. Munculnya tanah retak itu baru diketahui pada Selasa siang, yang lokasinya diatas tanah retak yang pernah terjadi sebelumnya.
Kasi Kedaruratan BPBD Ponorogo Gatot Susanto mengatakan dengan munculnya tanah retak itu saat malam hari para manula dan juga balita akan digeser atau dipindahkan ke tempat yang lebih aman. Untuk saat ini warga belum diungsikan sambil menunggu perkembangan lebih lanjut dan kajian dari BPBD dan terkait. Namun mereka dihimbau tetap waspada dan sewaktu-waktu untuk mau bergeser mencari tempat berlindung yang lebih aman jika terjadi hujan yang diperkirakan bisa membahayakan.
“ Warga telah dihimbau untuk waspada, dan segera mencari tempat berlindung yang aman jika terjadi hujan” terangnya.
Gatot juga menjelaskan setelah menerima informasi tanah retak itu, kepala BPBD beserta anggota dan relawan, forpimca, mendatangi lokasi tersebut pada Rabu (23/3/2022). Petugas dari tim gabungan akan melakukan pemetakan dan simulasi. Pemetakan untuk mengetahui luasan tanah retak itu dan mengkaji dampak yang bisa ditimbulkannya.
“Saat ini masih kajian awal, untuk lebih detailnya menunggu tim assessment” tambahnya.
Sementara itu di lokasi lain di Gunung Banyon tanah retak ditemukan sejak tahun 2010, yang kemudian muncul lagi pada 2016, 2019, dan tahun 2022 ini diketahui masih terjadi pergeseran namun tidak banyak. Di lokasi itu terdapat longsoran kecil dari pergeseran tanah, dan perkembangannya terus dipantau oleh petugas bersama warga. Munculnya tanah retak di kawasan gunung itu menandakan kawasan tersebut adalah bagian tanah labil. (de)