DUTANUSANTARAFM.COM : Ponorogo – Pandemi COVID -19 yang sudah terjadi hampir 1,5 tahun mulai awal tahun 2020 hingga sekarang ini ternyata tak berpengaruh pada sektor pertanian . Hal ini dapat dibuktikan dengan peningkatan produksi padi Ponorogo yang mencapai angka 17 %. Data peningkatan kenaikan produksi padi ini dirilis BBP akhir 2020 kemarin. Dan kabupaten Ponorogo mengalami peningkatan tertinggi sebesar 74,61 ribu ton disusul peringkat ke 2 Kabupaten Ngawi sebesar 52,28 ribu ton dan peringkat ke 3 adalah Kabupaten Bojonegoro sebesar 45,32 ribu ton.
Kepala Dinas Pertanian , Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Ponorogo Andi Susetyo mengungkapkan untuk peningkatan Ponorogo tertinggi namun untuk total produksi masih di bawah Kabupaten Ngawi. Karena luasan lahan Ponorogo jauh berada di Bawah Kabupaten Ngawi. Andi Susetyo menjelaskan ada banyak faktor yang mempengaruhi kenaikan produksi ini. Di antaranya, ketersediaan air karena ada penambahan yang signifikan untuk jumlah sumur air dalam dan dangkal. Selain itu, faktor pendukung lainnya adalah musim peng hujan yang cukup panjang dan serangan hama yang
“ Untuk serangan hama yang tidak terlalu tinggi di bandingkan tahun tahun sebelumnya dipengaruhi penggunaan pupuk organik. Sehingga berpengaruh pada tidak munculnya organisme pengganggu tanaman (OPT), “ungkap Andi Susetyo.
Andi Susetyo juga menyampaiaan bahwa pihaknya selalu menekankan kepada para Petugas pengandali Organisme Penganggu Tanaman ( POPT) untuk seintensif mungkin melakukan pengawasan di lapangan dan ketika ada indikasi serangan hama sejak awal untuk cepat di kendalikan. Pemerintah akan segera melakukan permintaan bantuan pestisida ke Provinsi Jawa Timur . (wid)