Dutanusantarafm.com – Mengusung konsep keberagaman pelaksanaan upacara peringatan HUT ke-77 Republik Indonesia tahun 2022 di Desa Lembah, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo berlangsung khidmat.
Tidak hanya perangkat desa, kegiatan tersebut melibatkan seluruh warga mulai dari petani, pelajar, organisasi masyarakat, karang taruna, hingga para pendekar yang tergabung dalam Forum Pencak Silat dan Beladiri setempat.
Upacara dimulai dengan pemeriksaan pasukan, yang dilakukan Inspektur Upacara yang tidak lain Kepala Desa Lembah, Heri Setyo Kurniawan dengan menaiki traktor. Traktor yang dihias sedemikian rupa itu, berkeliling mengitari pasukan upacara.
Selanjutnya, ada penampilan dari perwakilan para pendekar yang menyuguhkan berbagai jurus dari perguruan pencak silat masing-masing.
Heri Setyo Kurniawan, mengaku haru saat mengikuti berlangsungnya prosesi upacara. Mulai dari kesiapan ratusan peserta, pasukan pengibar bendera hingga momen detik-detik proklamasi yang ditandai dengan penyulutan empat buah meriam bambu berukuran 1,5 meter.
‘’Saya merasa terharu dan hampir menangis tadi. Warga saya bisa kompak, dan antuasias sekali mengikuti upacara hari ini,’’ ungkapnya usai upacara pada Rabu (17/08/2022).
Heri menuturkan, kegiatan yang berlangsung di tengah area persawahan itu diikuti sedikitnya 300 orang. Mulai dari peserta, yang berasal dari berbagai lapisan mayarakat hingga petugas pengibar bendera yang berjumlah 40 pendekar. Hanya dengan persiapan satu minggu, upacara tersebut berlangsung lancar.
Agar terlihat lebih beragam, Heri sengaja tidak mewajibkan peserta upacara mengenakan pakaian tertentu. Namun, mereka bebas menggunakan pakaian apapun dengan syarat rapi. Ada yang mengenakan kebaya, batik, koko, penadon, hingga baju muslim.
Dari seluruh proses upacara, pasukan pembawa bendera menjadi magnet tersendiri bagi pengunjung dan masyarakat. Selain dikawal puluhan pendekar, dari berbagai perguruan pencak silat dan beladiri ketiga petugas berasal dari lintas generasi. Ketiga orang itu yakni Santi, 38 tahun merupakan pembawa bendera, serta Burhan, 70 tahun dan perwakilan generasi milenial Alfian Juandani, 20 tahun.
Usai upacara, warga dan masyarakat Desa Lembah tumplek blek menyaksikan berbagai hiburan menarik. Salah satunya, penampilan dua grup reog desa setempat.
Sementara itu, pengalaman tidak terlupakan dirasakan Santi, 38 tahun. Satu-satunya petugas pembawa bendera perempuan, dalam upacara peringatan HUT ke-77 RI di Desa Lembah, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo.
Ibu rumah tangga itu, mengaku baru kali ini bertugas sebagai petugas upacara dan langsung diberikan tanggung jawab besar. Yakni, sebagai pengibar sekaligus pembawa bendera.
‘’Sempat gugup, tapi tadi langsung ambil nafas panjang dan alhamdulillah semua berjalan dengan baik. Terima kasih kepada pak pelatih,’’ katanya.
Wajar jika Santi mengaku gugup saat proses pengibaran bendera. Dia menjadi pusat perhatian dari ratusan pasang mata, yang saat itu sedang berada di lokasi.
Apalagi, perempuan 38 tahun itu baru satu minggu berlatih. Latihan biasanya dia laksanakan pagi hari, sepulang menjemput anak dari sekolah.
‘’Ini menjadi pengalaman berharga, dan semoga bisa lebih baik lagi tahun depan,’’ tegasnya. (Umi Duta)