DUTANUSANTARAFM.COM: Pos Pelayanan Terpadu (posyandu) selama ini identik dengan Posyandu Balita, Posyandu lansia, dan Posyandu Remaja namun ternyata ada juga posyandu ODGJ. Posyandu ODGJ yang memberikan pelayanan kesehatan kepada penyandang gangguan kejiwanan ini dapat ditemui di Desa Dayakan Kecamatan Badegan. Puskesmas Badegan sudah bebebrap tahun memberikan pelayanan kesehatan untuk kaum ODGJ kepada sekitar 20 warga ODGJ asal desa Dayakan dan juga desa tetangga sebelahnya. Selain diberikan layakan kesehatan , pemberian obat obatan, mereka juga di berikan pelatihan ketrampilan seperti membantik dan lainnya. Namun , posyandu tatap muka selama pandemic covid-19 ini untuk sementara waktu dihentikan untuk menghindari kerumunan. Berganti system dengan pro aktif dan melalui kader jiwa.
Agung Nugroho, Kepala Puskesmas Badengan ketika melakukan kunjungan langsung ke rumah ODGJ Yahmi (58th) dan warga berkebutuhan khusus Surip (56th) di lingkungan Trincing Desa Dayakan Kecamatan Badengan , Rabu ( 22/09/2021) menyampaikan posyandu ODGJ secara tatap muka dan berkerumun untuk sementara ditiadakan selama pandemi covid-19 ini. Namun pelayanan diganti dengan pola proaktif secara kunjungan langsung rumah perumah dan melalui kader jiwa di desa –desa. Kader jiwa inilah yang mengambil obat di puskesmas dan membantu meminumkannya kepada sang ODGJ.
“Jumlah ODGJ yang aktif posyandu adalah 18 orang , yang lainnya adalah pasif. Seperti Yahmi ini termasuk pasif makanya kita melakukan kunjungan langsung,”kata Agung Nugroho.
Hal sedana juga disampaikan Kepala Desa Dayakan Saroni. Menurut Saroni dari Desa Dayakan saat ini tinggal 18 orang ODGJ yang mengikuti posyandu secara aktif. Sebelumnya ada, 38 orang ODGJ, namun 10 orang lainnya dinyatakan sembuh setelah menjalani pengobatan Solo .Pelayanan kesehatan terhadap ODGJ selama masa Pandemi Covid-19 dilakukan dengan cara dari rumah kerumah untuk menghindari kerumunan. Selain itu dengan keterlibatan kader jiwa pemberian obat diawasi dan dilakukan oleh kader jiwa. sehingga protokol kesehatan selalu terjaga.
“Kalau Yahmi ini diperlukan pengobatan ke Rumah Sakit Jiwa Solo yang kita usahakan . Namun ,menurut pihak puskesmas belum memerlukan karena kondisi yahmi cukup sehat, stabil dan tenang, ” kata Saroni.
Di informasikan . berdasarkan penelitian beberapa tahun yang lalu , tingginya angka ODGJ di Desa Dayakan Kecamatan Badegan ini di pengaruhi oleh beberapa faktor. Diantaranya , faktor alam, faktor kekurangan yodium , faktor kekurangan gizi dan faktor ekonomi. (Wid)