Home / Dinamika Aktual / Highlight News / Kabar Kota Kita

Selasa, 7 September 2021 - 21:35 WIB

Konservator PHG Sendang Lestari Berhasil Hijaukan Puncak Alas Ireng

Maryono (biru) salah satu penggiat konservasi alam di Puncak Alas Ireng  melihat hasil penghijuan mereka

Maryono (biru) salah satu penggiat konservasi alam di Puncak Alas Ireng melihat hasil penghijuan mereka

DUTANUSANTARAFM.COM : Berangkat dari bentrok air karena bencana kekeringan beberapa tahun silam membuat sebuah kelompok konservasi alam di Desa Wayang kecamatan Pulung bernama  PHG. Sendang Lestari berhasil hijaukan Hutan Lindung Puncak Alas Ireng seluas 2, 5 hektar . Puncak hutan Alas Ireng yang dulunya gundul dan sumber airnya mengecil sekarang sudah kembali seperti semula. Untuk bisa menghijaukan kawasan Alas Ireng ini penggiat lingkungan hidup setempat Maryono bersama 10 orang rekanya meminta ijin kepada Perhutani Madiun. Pasalnya, keterjagaan hutan di kawasan tersebut berpengaruh pada ketersediaan sumber air untuk masyarakat Desa Wayang Dusun Mutih  Kecamatan Pulung.

Maryono, Anggota PHG .Sendang Lestari bersama Lembaga Masyarakat Desa Hutan setempat mengungkapkan sebelum menghijukan Puncak Alas ireng ini sudah menghijaukan kawasan rimba loreng dan butuh perjuangan panjang dan keinginan kuat untuk bisa menghijaukan kawasan tersebut. Pasalnya untuk bisa ke kawasan puncak butuh waktu 30 menit  dengan track jalan menanjak naik sampai ke puncak dengan naik sepeda motor khusus setiap sore dengan  membawa air untuk menyirami tanaman tersebut selama musim kemarau.

“Pengorbanan untuk bisa menjaga dan melestarikan hutan itu tidak saja pengorbanan tenaga tapi juga dana serta mental. Karena semua dilakukan dengan swadaya sendiri dan mereka juga harus menerima banyak sindiran dari orang orang yang mungkin belum paham , “terang Maryono.

Maryono mengungkapkan hutan puncak Alas Ireng sudah tertanami 350 batang tanaman keras dan buah buahan seperti Jambu Jamaika, Beringin, Pucung dan Kemiri. Tumbuhan buah ditanam agar ketersediaan buah untuk hewan hewan liar diatas tercukupi sehingga mereka tidak menyerang tanaman penduduk di bawah. Dan sekarang ini mereka sedang mencoba menghijaukan satu titik kawasan lainnya seluas 1,5 hektar. Maryono berharap masyarakat sadar tentang pentingnya menghijaukan hutan lindung demi kebutuhan air anak cucu.

“Karena  jika kita egois membabat  dan merambah hutan lindung  digantikan dengan tanaman pakan telo karet dalam beberapa tahun kedepan  kita akan kesulitan air lagi karena mata airnya mati dan akhirnya bentrok rebutan air akan terulang lagi,, “terang Mayono. (wid)

Berita ini 20 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Dinamika Aktual

Begal Payudara Beraksi di Jenangan, Korban Terjatuh luka babras

Dinamika Aktual

Brigade Alsintan , Siap Cek Info Kelangkaan Alsintan Yang Sebabkan Petani Kesulitan Panen Padi

Dinamika Aktual

Penjualan Janur Ketupat di Pasar Legi Ponorogo Merosot Gegara Kwang Wung

Dinamika Aktual

Sewa Combine Tembus Rp. 700 Ribu , Petani Njleput Antara Biaya Panen dan Merosotnya Harga Gabah

Dinamika Aktual

340 Alfaexpress Tersebar di Jalur Mudik, Siap Penuhi Segala Kebutuhan Perjalanan

Dinamika Aktual

Sebuah Toko Kelontong di Tonatan Ludes Terbakar, Diduga Korsleting Listrik

Dinamika Aktual

Dua Bocah TK di Sukorejo Ditemukan Meninggal di Sungai

Dinamika Aktual

Ramadan Sampah Produksi Rumah Tangga di Ponorogo Naik 10 Persen