DUTANUSANTARAFM.COM: Cooking atau masak bersama sering dilakukan masyarakat Ponorogo dalam merayakan sesuatu atau tasyakuran. Biasannya, setelah masak bersama dilanjutkan dengan makan bersama. Acara sederhana ini mampu menjadi perekat keluarga , lingkungan, komunitas dan organisasi. Di Ponorogo masyarakat , sinoman sering masak bersama makan bersama membuat rica-rica dan mbakar jagung.
Kang Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko juga merayakan jelang pergantian tahun baru Jumat (31/12/2021) dengan masak bersama temannya didapur sambil.bereksperiman memasak nasi Buryani yang dimodifikasi ala Indonesia.
“Masak bersama keluarga atau teman kemudian makan bersama asyik juga untuk merayakan pergantian tahun baru . Sehingga tidak perlu berbondong -bondong ke kota yang menyebabkan kerumunan besar untuk merayakan tahun baru,” ungkapnya
Ada rasa bahagia yang berbeda , ada kehangatan , ada keakrapan dan ada canda tawa dalam masak bersama.
” Enak juga masakan saya ..menurut saya, lho ” kelakarnya saat beraksi didapur memasak sambil bercanda.
Menurutnya , memasukkan bumbu – bumbu khas Indonesia kedalam masakan Nasi Buryani membuat masakan Timur Tengah ini bisa masuk dilidah orang Indonesia.
” Saya tambahkan kemiri, kunyit asli , cabe merah segar, daun salam dan jahe sehingga rasanya menjadi adaptif Ponorogo, “terang bupati yang masakannya diacungi jempol trman ,’temannya.
Lebih lanjut, bupati menyampaikan dengan masak bersama teman, lingkungan akan mengurangi tingkat kerumunan masyarakat di kota pada pergantian tahun batu. Itupun tak akan mengurangi kebahagia yang kita semua rasakan malah sebaliknya kebahgiaan lebih bermakna dan lebih hangat. (wid)