Dutanusantarafm-Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun. Hj. Suyatun, ibunda dari Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko meninggal dunia pada hari Senin (3 /09/ 2021) pukul 03.00 wib di RSUD dr Harjono, Ponorogo. Duka mendalam atas berpulangnya almarhumah tidak hanya dirasakan Sugiri Sancoko dan keluarga, tentu juga pemerintah daerah dan warga masyarakat Ponorogo.
Jenasah Hj. Suyatun diberangkatkan dari rumah duka pukul 09.30 wib untuk dimakamkan di Astana Gunung Bungkus, Desa Gelangkulon, Kecamatan Sampung bersebelahan dengan suaminya, Bp. Tohiran. Almarhumah meninggalkan tujuh anak dengan lima putri dan dua putra, 23 cucu serta 13 cicit.
Saat uoacara pemberangkatan jenasah Sekretaris Daerah Kabupaten Ponorog Agus Pramono dalam sambutannya mewakili keluarga besar Bupati Sugiri mengatakan, Hj. Suyatun adalah sosok ibu yang telah mengantarkan putra-putrinya pada tempat-tempat yang bermanfaat di tengah masyarakat, mengabdi kepada bangsa dan negara. H. Sugiri Sancoko salah satu putranya saat ini mendapatkan amanat menjadi Bupati Ponorogo.
“ Kita harus bisa mengambil contoh dan hikmah dari yang beliau lakukan untuk putra-putrinya ini,” Tuturnya.
Atas kepergian almarhumah Hj. Suyatun diusia 87 tahun, Agus mengajak seluruh masyarakat untuk mendoakan semoga seluruh amal ibadah almarhumah diterima Allah dan diampuni segala dosanya
“mohon dimaafkan apabila almarhumah memiliki banyak kesalahan kita do’kan semoga mendapatkan tempat yang terbaik di sisi-Nya,” imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama Fatzul Azis Ketua PCNU Ponorogo membacakan obituari Hj. Suyatun. Menurutnya Almarhumah Hj Suyatun adalah sosok teladan yang luar biasa yang mampu mengantarkan sosok yang bermanfaat maslahah bagi agama, nusa dan bangsa.
“keberhasilan yang diraih putra-putrinya tidak lepas dari sosok almarhumah yang luar biasa,” ungkapnya.
Wakil Bupati Ponorogo Lisdyarita, Kapolres Ponorogo, Dandim 0802, pejabat forkopimda, sejumlah kepala Perangkat Daerah, camat, para petinggi organisasi massa dan partai politik di Ponorogo serta para alim ulama ikut memberikan penghornatan terakhir dalam upacara pemberangkatan jenazah untuk dikebumikan di Astana Gunung Bungkis. Sementara silih berganti nampak para petakjiah memberi ucapan bela sungkawa kepada keluarga yang ditinggalkan. (de)