Home / Dinamika Aktual / Highlight News / Kabar Kota Kita

Minggu, 16 Januari 2022 - 10:23 WIB

Johan Budi, Pertanian Terintegrasi Bisa Selesaikan 60 % Masalah Pupuk

Johan Budi saat mengunjungi pilot projek pertanian terintegrasi ramah lingkungan yang di gagas PWI Ponorogo bersama petani Desa Lembah ,

Johan Budi saat mengunjungi pilot projek pertanian terintegrasi ramah lingkungan yang di gagas PWI Ponorogo bersama petani Desa Lembah ,

DUTANUSANTARAFM.COM :  Pupuk  adalah kebutuhan pokok bagi sector pertanian  di Indonesia  termasuk didaerah seperti di Ponorogo. Namun masalah akan kebutuhan pupuk ini terutama pupuk bersubsidi  tidak pernah terselesaikan secara tuntas  termasuk  masalah pupuk non subsisidi  di Ponorogo yang merupakan salah satu lumbung pangan di Jawa timur .  Dikembangkannya pilot project pertanian terintegrasi ramah lingkungan di Desa Lembah Kecamatan Babadan  oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI ) Ponorogo bekerjasama dengan  Kelompok Wanita Tani Harapan, Komunitas Keluarga Buruh Migran (KKBM) Lembah dan sejumlah kelompok pecinta pertanian organik Ponorogo  menarik perhatian Johan Budi Sapto Pribowo anggota Komisi III DPR RI.

 

Johan Budi alias JB  yang sebelumnya pernah menjabat sebagai  Jubir Presiden Joko Widodo ini menyempatkan diri mengunjungi kawasan yang menjadi pilot project PWI bersama stake holder lainnya tersebut  , Sabtu (15/01/022). Berdiskusi dengan  anggota PWI dan juga  petani setempat yang sedang bergotong royong  menata kawasan  dan menyiapkan 1000 liter tandon pupuk cair  organic (POC) yang rencannya akan di bagikan gratis kepada petani menjadi temuan menarik JB.  Karena  dari hasil diskusi tersebut  jika pertanian terintegrasi ramah lingkungan ini dikembangkan  bisa membantu menyelesaikan masalah pupuk hingga 60% .

“Mendegar cerita  pertanian nyambung dengan peternakan saja sudah mengahsilkan Pupk organik cair dan pupuk remah. Jika ini dikembangkan akan menyelesaikan persoalan pupuk sebesar  60 % . Ini akan membantu menyelesaikan ppersoalan yang bekaitan dengan kelangkaan pupuk, harga pupuk dan  unsur hara tanah, Program ini  yang dikembangkan teman-teman media ini riil dilapangan  dan ini  perlu didengar bupati termasuk juga kementrian. Setelah kembali ke Jakarta akan saya sampaikan ke kementrian terkait, “ungkap Johan Budi Sapto Pribowo.

Lebih lanjut JB  menyampaikan segala upaya yang diperuntukkan bagi petanian,  peningkatan kesejahteraan petani, kelestarian lingkungan pihaknya akan mendukung .  menurutnya, apa yang dilakukan  teman- teman media di Ponorogo  langsung konkrit dan dirasakan mensyakat

“Akan  saya dukung, dari sisi regulasi  apa yang bisa saya bantu kita dukung sisi regulasi , atau terkait kebijakan pemerintah daerah. Pak bupati harus tahu ini juga , “jelasnya .

Di informasikan sebelumnya, kebutuhan Pupuk Bersubsidi setiap musim tanam dan setiap tahun selalu menimbulkan masalah. Dan permasalahahannya berbeda –beda dalam setiap musimnya. Dulu masalah pupuk bersubsidi sering muncul dan  membuat gaduh adalah kuotannya yang lebih kecil dari RDKK, sehingga pupuk bersubsidi jadi rebutan, kemudian bergeser pada penjualan pupuk keluar daerah, kelangkaan pupuk bersubsidi. Dan seiring pergeseran pola fikir petani banyak petani yang sudah tidak terlalu memburu pupuk bersubsidi karena untuk mendapatkannya ribet , kemudian sebagaian besar petani beralihk ke pupuk non subsidi. Permasalahan baru muncul  harga pupuk non subsisi yang naik drastis dan sulit dijangkau petani. Dan sekarang ini muncul perjualan pupuk  melampaui HET yang ada.  Bahkan terbaru ada petugas pertanian yang memanipulasi RDKK untuk proses E RDKK agar mendapatkan tambahan kuota pupuk bersubsidi.

Para perempuan yang tergabung dalam KWT. Harapan Lembah kembangkan refugia

Sementara itu Endang Widayati  salah satu anggota Persatuan Wartawan  Indonesia ( PWI) Ponorogo sekaligus Ketua KWT. Harapan Lembah menyampaikan untuk  merintis dan mengembangkan pertanian terintegrasi ramah lingkungan ini  dilakukan sejak tahun 2016.  Dimulai dari pencanangan refugia atau penanaman bunga –bungan pengendali hama ,dampaknya lumayan besar sekarang Ponorogo terbebas dari  endemic hama  Wereng Batang Coklat (WBC). Sejak saat itu pola-pola pertanian ramah lingkungan terus dilakukan  dengan mensosialisasikan peternakan untuk menopang kebutuhan pupuk , kemudian di kembangkan juga konservasi dengan penanaman pohon dan pembuatan biopori untuk mengantasi krisis air akibat exploitasi air untuk pertanian.

“ Ini seperti ekonomi yang berputar atau bahasa sekarang  Circular-Green Economy.  Artinya yang ada di kawasan tersebut  berputar saling menopang.  Pertanian menopang peternakan dengan limbah jeraminya untuk pakan ternak, peternakannya menopang pertanian dengan limbah kotorannya sebagai pupuk. Kemudian refugianya menopang ketahan tanaman sebagai pengendali  hama kemudian menopang pariwisata dengan keindahannya dan memunculkan ekonomi tambahan berupa madu dari lebah yang hadir karena keberadaan bunga atau refugia tadi, Bahkan ada juga roduksi batik ecoprint dari tanaman pakan bernama indigovera, “terang Endang Widayati.  (wid)

Berita ini 39 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Dinamika Aktual

Penularan TBC pada Anak Harus Diwaspadai

Dinamika Aktual

Rumah Pedagang Sayur di Gontor Diobrak-abrik Pencuri, Saat Ditinggal Tarawih

Dinamika Aktual

Harga Ayam Potong Dari Peternak Saat Ini RP 21 Ribu /Kg

Dinamika Aktual

Fogging DBD di Lingkungan Kelurahan Kepatihan, Upaya Pencegahan Selain 3M Plus

Dinamika Aktual

Los Pasar Banu Baosan Kidul Ngrayun Ambruk, Diterjang Angin Kencang

Dinamika Aktual

Pohon Tumbang di Ngebel, Akibatkan Sejumlah Bangunan Rusak

Highlight News

Takjil Unik Dari Bidluh Dipertahankan Ponorogo, Ada Migornya

Dinamika Aktual

Pasien DBD Di RSUD Hardjono Ponorogo Meningkat Tajam, 3 Bulan Terakhir