Dutanusantarafm-Kasus Hepatitis Akut yang menyerang anak-anak di Indonesia menjadi perhatian serius pemerintah. Namun harus diketahui bahwa kasus Hepatitis Akut yang tidak diketahui etiologinya itu sampai saat ini belum bisa dikenali dari pemeriksaan di laboratorium.
“Untuk pemeriksaan laboratorium yang bisa dilakukan, mendeteksi virus hepatitis tipe A, B, C, D dan E sesuai kit yang tersedia dan hasilnya negatif, sehingga dikatakan belum ditemukan penyebab dari penyakit tersebut” ungkap Dr. Dany Farida Sp.PK, Kepala Instalasi Laboratorium RSUD Dr Harjono S Ponorogo.
Ia menjelaskan seperti informasi dari Kementerian Kesehatan RI saat ini masih dalam penyelidikan terkait penyebab dan siapa yang paling berisiko terhadap penyakit tersebut. Karena uji laboratorium belum menemukan virus tersebut pada hepatitis A,B,C,D dan E, maka yang bisa dilakukan dengan mengenali gejalanya.
Adapun gejala apa saja yang dialami antara lain gejala awal adalah Mual, Muntah, Diare Berat, dan Demam Ringan. Gejala bisa berlanjut dengan air kencing berwarna pekat seperti teh dan BAB berwarna putih pucat, warna mata dan kulit menguning, gangguan pembekuan darah, kejang, dan kesadaran menurun.
“Untuk lebih mudah mengenali penyakit ini maka bs diketahui dari gejala klinisnya” terang dr.Dany.
Lebih lanjut ia menjelaskan ada pemeriksaan awal/skrining jika ditemukam ada keluhan tersebut, yaitu dengan pemeriksaan laboratorium tes fungsi hati SGOT dan SGPT. Jika didapatkan hasil >500 U/L, maka pemeriksaan laboratorium dilanjutkan dengan pemeriksaan serologi virus Hepatitis A, B, C, D, dan E.
” Tapi untuk saat ini, kit yang beredar paling banyak untuk virus Hepatitis A, B dan C.” urainya.
Sementara itu dari kasus yang dilaporkan, hepatitis akut yang terjadi di Indonesia menyerang pada anak-anak berusia 1 bulan hingga 16 tahun.
“Kasus yang dijumpai penyakit itu menyerang anak-anak” tuturnya.
dr.Dany menyarankan jika anak mengalami gejala seperti yang disampaikan itu untuk segera diperiksakan ke dokter atau pusat pelayanan kesehatan. Jangan sampai anak terlambat mendapatkan penanganan karena bisa berdampak serius. (de)