DUTANUSANTARAFM.COM : Marpungah bersama 2 anggota keluarganya memetik cabai disawahnya di Desa Panjeng Kecamatan Jenangan , Kamis (08/12/2021). Wajahnya sumringah penuh semangat hingga pukul 11.00 wib belum beristirahat memetik cabai –cabai merah di lahan seluas 1400 meter persegi. Marpungah semangat menyelesaikan panen hari itu karena harga cabai mencapai Rp.60.000 per kg. Dikhawatirkan jika tidak selesai harga itu . esoknya harga cabai akan turun . Pasalnya harga cabai berfluktuasi sangat cepat . Panen Cabai . Selama musim cabai ini 7 kali , harga mulai merangkak naik baru sepekan ini.
“ Saya sudah 7 kali panen tapi masih sedikit sedikit. Panen pertama harganya Rp.8 ribu per kg , kemudian panen ke 2, naik Rp 9 ribu per kg , panen ke 3 naik Rp 13 ribu terus naik 14 ribu dan 2 kali panen terakhir Rp.53 ribu per kg. Hari in infonya harga cabai Rp 60 ribu per kg, “ kata Marpungah sambil memetik cabai.
Sayangnya , keceriaan Marpungah tidak berlangsung lama. Ketika membicarakan masalah biaya tanam , pestisida termasuk pupuk senyumnya meredup. Karena harga cabai yang tinggi tersebut akan habis untuk beli pupuk non subsidi yang harganya saat ini selangit.
“Dikumpulkan buat beli pupuk bu, pupuk mahal dan langka,”keluhnya . (wid)