DUTANUSATARAFM.COM: Agung Priyanto, Anggota DPRD Ponorogo dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menyampaikan jika Dipertahankan sulitkan peternak ditengah bencana PMK.yang dialami akan memicu kemarahan warga . Hal tersebut disampaikan Agung Priyanto anggota Dewan 5 periode karena sudah merasa geram dengan fakta dilapangan soal data korban PMK antara milik Dipertahankan dengan fakta lapangan yang tidak pernah sinkron. Bahkan geger di Kecamatan Pudak tidak.membuat Dinas Pertanian.melakukan evaluasi .Untuk mendapatkan penanganan jika ternak terinfeksi PMK dan jika mati peternak diminta melaporkan kasus melalui desa , desa selanjutnya akan melaporkan ke puskeswan dan puskeswan akan.menugaskan medis veterinernya terjun ke bawah sekaligus melakukan pendataan . Namun kenyataan malah menyakitkan peternak niatnya mencari.keringanan dan bantuan malah hanya dilempar sana sini .
“KLB ini, memukul.ekonomi peternak..Di Pudak banyak yang mati jumlahnya seribuan begitu pula di wilayah bawah juga banyak yang mati tapi tertanggal 11 Juli korban.sapi masih 0 kadus mati.Sekarang ini ada regulasi pemberian kompensasi jika datanya nol.tapi dilapangam banyak korban kan kasihan peternak ,”ungkap Agung Priyanto., Jumat (15/07/2022)
Lebih lanjut, harus dipastikan data ini agar mendapatkan bantuan.Regulasi kompensasi dari pemerintah bagi peternak ini demi meringankan beban masyarakat . Sehingga validasi data publik.dengan.data lapangan harus sinkron.
” Data itu harus benar jangan asal-asalan karena kunci dasar kebijakan. Sangat ironis di Babadan sapi mati yang mati jumlahnya banyak tapi data ekspos dipemerintah nol, ” kata Agung .
Begitu.pula dalam.menyikapi langkah cepat peternak mencari bantuan dokter atau mantri hewan swasta harus diketahui penyebabnya. Penyebabnya adalah keterbatasan dokter dan mantri hewan di Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan Ponorogo.
” Kemarin sebelum dapat bantuan dari sejumlah universitas jumlah puskeswan hanya 3 , dokternya hewan hanya 3 mantri hewannya hanya 13. Jika dibandingkan dengan wilayah yang dilayani yaitu 21 kecamatan dengan 307 desa /kelurahan apa ya nuntut? Peternak butuh cepat sehingga ternaknya terselamatkan kerugiannya.tidak lebih besar.Jangan malah.disalahkan , ” terang Agung Priyanto.
Untuk itu, Agung Priyanto meminta dinas lebih fleksible dalam.pendataan agar mendapatkan data valid bisa bekerjasama dengan BPP ,TNI , Polri dan Pemdes.
“Apa perlu kita ramai – ramai gali kubur sapi untuk membuktikan jika iingin lebih percaya , ” tegas Agung Priyanto. (Wid)