Dinamika AktualKabar Kota Kita

Cikungunya Serang Puluhan Warga Purbosuman, Satu Orang Masuk Rumah Sakit

Dutanusantarafm.com- Puluhan warga Rt 4 Rw 1 Jalan Basuki Rahmad Kelurahan Purbosuman, Kecamatan Kabupaten Ponorogo terserang Cikungunya. Satu orang masuk rumah sakit.

Mulyadi,40 warga setempat mengaku sudah dua kali terserang penyakit yang disebabkan oleh virus tersebut. Kali pertama, dia alami dua pekan lalu dan saat ini kambuh lagi.

“Dua hari terakhir ini, persendian rasanya sakit sekali. Tadi malam panas tinggi,” katanya saat ditemui di rumahnya kemarin (2/02 2022).

Suami Tini Kusmiati itu, mengaku sempat kesulitan beraktivitas akibat penyakit flu tulang tersebut. Seluruh persendian, mulai dari lutut, pergelangan kaki dan tangan terasa sakit dan nyeri.

Akibatnya, Mulyadi harus berhenti bekerja dan memilih istirahat.
Tidak hanya dirinya, Cikungunya juga menyerang seluruh keluarga Mulyadi. Mulai dari istri, sang ibu dan kedua anaknya.
Gejalanya pun sama. Nyeri luar biasa, dan demam tinggi disertai nafsu makan berkurang.

Bambang Basuki, Ketua RT 4 RW 1 mengatakan serangan Cikungunya itu sudah berlangsung sejak dua minggu yang lalu. Sejak saat itu sudah ada sedikitnya 40 warga yang terserang. Dengan usia beragam. Mulai dari usia tujuh tahun, hingga lansia. Satu orang dinyatakan masuk rumah sakit akibat rasa nyeri yang tidak kunjung sembuh.

“Ini baru pertama kali terjadi di RT kami. Sekali menyerang langsung menyebar luas,” ujarnya.

Jumlah itu, kata Bambang belum termasuk penderita baru yang saat ini tercatat ada 5 orang. Rata-rata merasakan nyeri, tiga sampai empat hari.

Awalnya, Bambang mengira jika penyakit itu bukan akibat serangan nyamuk. Setelah satu orang warganya masuk rumah sakit, dan didiagnosa Cikungunya Bambang kemudian melapor ke kelurahan.

“Selanjutnya ditindaklanjuti oleh puskesmas. Dan kami diminta kerja bakti,” tuturnya.

Namun, bukannya berkurang pasca kerja bakti pada Senin (1/06) sejumlah warganya masih terjangkit. Padahal, Bambang mengklaim tidak ada selokan tergenang maupun genagan air di wilayahnya.

Dikonfirmasi terpisah, dr Ani Damayanti Kepala UPT Puskesmas Ponorogo Selatan mengamini kondisi tersebut. Setelah mendapat laporan dari kelurahan, pihaknya langsung melakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE).

“Hasilnya, kami menemukan banyak jentik di wadah penampungan air minum burung maupun unggas lainnya. Itu yang memicu munculnya nyamuk aedes albopictus,” terangnya.

Setelah dilakukan PE, dan atas permintaan warga dr Ani kemudian melakukan penyadapan atau fogging. Jika ada warga yang masih terserang, meski sudah fogging hal itu dikarenakan masih adanya telur atau jentik nyamuk yang sudah berubah menjadi nyamuk dewasa.

“Karena itu harus rajin menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat atau PHBS. Serta aktif melakukan PSN 3 M Plus,” tegasnya.

PSN 3 M Plus yakni Pemberantasan Sarang Nyamuk, Menguras, Menutup dan Memanfaatkan barang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.

Sedangkan 3 M Plus, meliputi menaburkan bubuk larvasida pada penampungan air, menggunakan obat anti nyamuk, menggunakan klambu saat tidur, memelihara pemangsa jentik, menanam tanaman pengusir nyamuk, mengatur ventilasi rumah, hingga menghindari kebiasaan menggantung pakaian.

“Nyamuk jenis ini banyak tinggal di semak semak dan tempat gelap,” tegasnya. (Umi Duta)

Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
Close
Close