DUTANUSANTARAFM: Dikenal. Merakyat, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko paska dilantik 26 februari 2021 langsung bekerja. Mulai dari bertemu pedagang kaki lima, kunjungan ke OPD dan memenuhi undangan masyarakat . Masyarakat Ponorogo.merasa untk dekat dekat pemimpinnya cukup mudah , tidak ribet , tidak terlalu protokoler dan tidak perlu menyiapkan karangan bunga atau kalungan bunga penyambutan.
Sebab Bupati yang low profile ini sejak masa kampanye hingga menang dalam pilkada 20 Desember 2020 bahkan dilantik menunjukkan sifat, perlaku dan perbuatan yang tidak bersekat antara rakyat dan prmimpin. Hal ini terjadi saat Bupati Sugiri Sancoko menolak dikalungi bunga saat kunjungan di MTsN 2 Ponorogo, Selasa (2/3/2021).
“Mohon maaf nghih , saya tidak usah dikalungi bunga,” ucap Sugiri kepada Tarib kepala MTsN 2 Ponorogo.
Terkait penolakannya untuk dikalungi rangkaian bunga ,Sugiri bahwa sebagai Bupati, ia adalah pelayan masyarakat. Sehingga tidak peru dikalungi bunga.
“Wes ora mboys kalungan bunga, saya bukan siapa-siapa, saya abdi rakyat jadi jangan dikalungi. Saya tidak ingin, penghormatan itu membuatnya sombong dan akhirnya jatuh. Saya khawatir dikalungi bunga terus ditepuk tangani, saya mumbul ceglok, wah bahaya,” katanya.
Bupati Sugiri Sancoko menyampaikan pihaknya akan lebih bangga bila bisa bekerja bersama rakyat bergotong royong bersama membangun Ponorogo lebih hebat dan bermartabat.
Sementara itu, Tarib Kepala MTsn 2 Ponorogo mengaku senang karena madrasahnya menjadi sekolah pertama yang dikunjungi Bupati Sugiri Sancoko.
Tarib mengaku mendapat pelajaran berharga di awal kunjungan Bupati Sugiri yang tidak mau menerima pengalungan
“Bupati Sugiri menghilangkan kasta yang ada, sederhana dan memang Bupatine Wong Cilik. Mengundang beliau penake ora mekakat. Ketika saya ke pringgitan pas boyongan saya nyuwun kerso rawuh ke MTsN 2 biar anak marem, langsung dijawab, yowes sesuk rono,” pungkasnya. (Wid)