BPBD Ponorogo Bersama Jeep Reyog 4×4 Cek Wilayah Rawan Longsor Banaran

Dutanusantarafm-Masa pandemi covid 19 tidak boleh menyurutkan semangat dalam mengantisipasi bencana alam saat musim hujan tiba. BPBD Kabupaten Ponorogo bersama Komunitas Jeep Reyog 4×4 mengecek jalur yang potensi longsor dan alat EWS di desa Banaran Kecamatan Pulung, pada Sabtu (13/11/2021). Kesempatan itu oleh para petugas dan relawan tidak lupa digunakan untuk sosialisasi protokol kesehatan kepada warga setempat.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Ponorogo Setyo Budiono Mengatakan selama masa pandemi covid 19 petugas rutin mengecek alat EWS atau pendeteksi retakan yang terpasang di lokasi tersebut. Keberadaan EWS sangat penting guna mengetahui apakah pergeseran tanah rekah dalam kategori aman atau cukup membahayakan.
EWS yang terpasang sebelumnya pernah rusak karena terbawa longsor dari pergerakan rekahan tanah beberapa waktu lalu. Menjelang turunnya hujan yang diprediksi dengan intensitas tinggi sampai 70 persen di atas normal, maka pihaknya sengaja mengecek kembali EWS itu apakah masih berfungsi normal atau tidak. Harapanya dengan EWS sebagai pendeteksi dini pergerakan tanah itu bisa mengantisipasi timbulnya korban jiwa, bila longsor terjadi.
“Kita datang kesini untuk mengecek apakah EWS berfungsi normal atau tidak”ucapnya
Longsor di Desa Banaran Kecamatan Pulung tahun 2017 menyebabkan hampir 30 orang korban meninggal dunia tertimbun tanah longsor. Longsor juga menyebabkan jalan tidak bisa dilewati dengan kendaraan. Komunitas jeep reyog 4×4 Ponorogo sengaja ikut melakukan cek lokasi karena untuk mengetahui seperti apa jalur di sekitar area longsor saat ini. Ketua jeep reyog 4×4 Muh. Daroini mengatakan kegiatan ini sebagai upaya antisipasi saja, apabila longsor masih terjadi maka jalur mana yang aman dilewati bisa diuji. Untuk menguji jalurnya maka 8 buah jeep diterjunkan ke lokasi tersebut.
Menurutnya pengecekan jalur ini penting karena untuk pengiriman bantuan atau evakuasi apabila terjadi longsor pada saatnya nanti tidak mengalami kesulitan. Saat ini jalur masih aman dan bisa dilewati secara normal, namun kalau longsor tentu tidak semua kendaraan bisa melintasi.
“semoga tidak terjadi longsor lagi, namun begitu semuanya harus diantisipasi. Salah satunya adalah jalur untuk kendaraan” terangnya.
Seperti diketahui pada kawasan yang terjadi bencana longsor dibutuhkan kendaraan khusus yang bisa melewati jalur yang tertutup lumpur. Kendaraan seperti jeep 4×4 salah satu yang punya keandalan pada jalur tersebut. Darno menambahkan komunitasnya mencoba selalu hadir ketika ada bencana alam, seperti longsor , banjir untuk memberikan bantuan. Pada masa pandemi covid selain kegiatan sosialisasi prokes, dengan mulai tibanya musim hujan ini tidak lupa melakukan kegiatan antisipasi bencana seperti longsor di Desa Banaran ini. (de/san)