Dutanusantarafm.com – Ilmu jurnalistik dan multimedia saat ini terus berkembang pesat. Itu dibuktikan dengan tingginya animo puluhan siswa MTs, MA dan SMK Pondok Pesantren Darul Falah Sukorejo, Kabupaten Ponorogo saat belajar broadcasting dan jurnalistik di Radio Dutanusantara pada Kamis (1/09/2022).
Kepala MA Darul Falah, Mujib Nurkholiq mengungkapkan sebanyak 26 siswa dari lembaganya itu merupakan siswa yang tergabung dalam ekskul multimedia. Dalam kunjugan itu, siswa belajar banyak hal khususnya terkait penyiaran, proses pembuatan dan editing berita.
‘’Kami mendapatkan banyak ilmu disini. Dan ini merupakan kali pertama kami, melakukan kunjungan ke media,’’ katanya disela kunjungan.
Puluhan siswa itu belajar tentang berbagai hal di bidang broadcasting. Meliputi, bagaimana cara menyampaikan berita melalui siaran radio, memilih kosa kata dalam penyiaran, pemilihan berita yang laik dibaca untuk pendengar hingga manajemen program radio.
Para siswa yang berasal dari berbagai kota besar di Indonesia, seperti Jambi, Riau, Bekasi, Wonogiri maupun Ponorogo itu terlihat antusias. Mereka banyak mengajukan pertanyaan, sekaligus berdiskusi tentang pengalaman menjadi seorang penyiar maupun jurnalis.
Dalam kunjungan yang diterima langsung Direktur Radio Duta Nusantara Yuanita Kartika Dewi, dan juga Kepala Pemberitaan Radio, Hadi Sanyoto tersebut, para siswa juga belajar tentang ilmu jurnalistik. Bagaimana menulis berita yang baik dan benar, hingga teknik mencari berita.
‘’Para siswa juga sharing dengan para jurnalis seneor, tentang bagaimana menyikapi era digital seperti sekarang ini. Pokoknya banyak sekali ilmu dan wawasan yang kami peroleh,’’ imbuhnya.
Mujib berharap, usai belajar ke Radio Dutanusantara para siswa juga mampu mengaplikasikan ilmu yang diperoleh itu dalam mengembangkan radio sekolah. Maklum, saat ini radio di sekolah sedang vakum karena belum ada pengelolaan manajemen yang maksimal.
Sementara itu, Luna siswi kelas IV mengatakan sangat senang bisa belajar langsung ke perusahaan media. Selama ini, dia hanya mendengar sejumlah istilah kejurnalistikan dan belum pernah bertemu dengan praktisi ilmu jurnalistik.
‘’Sangat senang karena bisa bertemu dan berdiskusi langsung dengan pelaku. Menjadi lebih tertarik dengan dunia jurnalistik,’’ tegasnya. (Umi Duta)