Dutanusantarafm-Berbagai cara bisa dilakukan untuk menyampaikan ucapan Lebaran Idul Fitri. Bisa dengan mengirim pesan melalui media sosial, email, dengan telp, video call, ada juga dengan cara lama yaitu mengirim kartu lebaran melalui PT. Pos.
Mengirimkan kartu lebaran melalui pos dengan ditempeli perangko, saat ini tidak lagi trend seperti di era tahun 80 sampai 90 an. Namun sebenarnya mengirim kartu lebaran menimbulkan kesan yang tersendiri, apalagi kalau kartu tersebut dibikin sendiri sebagai karya seni.
Hal itu seperti yang dilakukan oleh anak-anak TK alam Islam Harapan Pertiwi Ponorogo. Mereka membikin kartu lebaran dari bahan kertas, kemudian dipotong, dianyam, dan digambari. Gambarnyapun bermacam-macam seperti ketupat, gambar seorang ibu, anak muslim dan lainnya.
Seperti Nauval yang memilih menggambar ketupat di kartu lebaran yang dibikinnya. Kartu itu akan dikirimkan ke ibunya yang saat ini sedang bekerja di negara Taiwan.
“Kartu ini saya bikin untuk ibukku yang ada di Taiwan” ucapnya.
Setelah semua kartu lebaran selesai dibuat, dimasukkan amplop dan dibubuhi perangko, kemudian dimasukkan ke kotak pos yang disediakan sekolah. Petugas PT. Pos Ponorogo sengaja datang ke sekolah untuk menerima pengiriman kartu lebaran itu.
“luar biasa, anak-anak bisa bikin kartu lebaran sendiri. Jarang lo yang seperti ini, kirim kartu lebaran. Budaya lama yang layak dilakukan lagi diera digital ini” kata petugas Pos Ulfa.
Sementara itu Kepala TK Alam Islam Harapan Pertiwi Dewi Lestari mengatakan orang akan terkesan ketika menerima kartu lebaran, apalagii sebagai hasil karya dari mereka anak-anak yang dicinta. Jika ucapan lebaran idul fitri dilakukan melalui telephon, video call, lewat medsos, saat ini sudah biasa. Namun bila melalui kartu lebaran, sekarang jarang dilakukan. Padahal dulu kartu lebaran satu-satunya cara yang dilakukan, sebelum ada medsos.
“Ini untuk melatih kreatifitas anak, sekaligus membiasakan menyampaikan ucapan saat lebaran Idul Fitri” terangnya.
Terdapat 42 kartu lebaran yang dibikin anak TK alam Islam. Kartu lebaran itu ada yang dikirimkan ke Ponorogo, Klaten, Gresik, bahkan ada yang dikirimkan ke orang tua siswa yang sedang bekerja di negara Taiwan. Ditambahkanya dengan cara ini anak-anak akan tahu apa itu berkirim surat, bagaimana caranya, berapa lama akan sampai ditujuan.
“Ini merupakan kegiatan rutin setiap tahun di TK kami, sebagai upaya mengenalkan kepada anak cara berkirim surat” tukasnya. (de).
