Dinamika AktualHighlight NewsKabar Kota Kita

Ada 5 Cara Petani Cegah Hama Wereng Dengan Biaya Murah

DUTANUSANTARAFM.COM : Ponorogo – Hama wereng batang coklat yang saat ini menyerang tanaman padi di 3 kecamatan di Kabupaten Ponorogo merupakan bagian dari siklus 10 tahunan. Sehingga agar tidak menjadi endemik  sepeti pada tahun 2010-2011 maka sejak dini.  Petani harus mulai melakukan SOP budidaya tanaman sehat yang ramah lingkungan. Hal tersebut disampaikan Koordinator Petugas Pengendali Organisme PenggangguTanaman (POPT)  Kabupaten Ponorogo , Warni.

Warni menjelaskan serangan Wereng Batang  Coklas siklus 10 tahunan  ini terjadi karena faktor alam. Dimana   terjadi kemunduran musim kemarau atau musim penghujan yang yang lebih panjang sehingga kelembapan  yang tinggi disukai hama wereng. Selain itu juga mulai abainya petani dalam  menanam Refugia  menyebabkan keseimbangan ekosiaten sawah kurang terjaga.

” Karena keseimbangan kurang terjaga maka jumlah hama lebih banyak dari pada predatornya. Tidak seimbangan ini menyebabkan kerusakan tanaman maka perlu di galakkan lagi budidaya refugia untuk  memberi rumah bagi para predator, ” terang Warni.

Di informasikan oleh  para POPT  , awal Juni di daerah  selatan Ponorogo  dan saat  masuk musim kemarau sudah  mewarning  petani tentang  adannya potensi kemungkinan  serang hama ini.  Karena , saat membanca musim dan iklim secara mundur  , ini seperti  ada siklus 10 tahunan . Pada tahun  2010-20-11 Wereng  dengan serangan tertinggi pernah  muncul  dan merugikan petani luar biasa dalam bebepa tahun . Endemik wereng baru bisa dikendalikan sekitar  2016-san.

Ada 5 cara yang direkomendasikan oleh POPT dan mencegah  serangan hama apapaun termasuk wereng dengan biaya murah . Pertama , saat semai harus selesai panen semua hamparannya jangan sampai ada istilah  culik karena malah menyiapkan makan bagi tanaman berikutnya . Atau, lebih baik membuat pesemaian kering di rumah karen itu menjauhkan dari penggerk batang dan wereng  coklat.

Ke Dua  Pengamatan , jika hama beluk  , sundep dan santomonas dengan hanya berjalan di pematang sawah  bisa  melihat dan mengidentifikasi serangan. Namun , untuk wereng  harus dengan melihat batang bawahnya, jangan sampai terjadi  tidak tahu tiba tiba padi sudah memerah . Jika sudah memerah berarti serangannya sudah berat .  Karean jika pengamatan benar maka etika ada hama wereng masih berada di bawha ambang batas bisa dikendalikan.

Ke  Tiga,   untuk pemupukan harus di perhatikan dengan mengurangi  penggunaan pupuk  yang mengandung  Nitrogen. Karena penggunaan  pupuk  N tinggi semakin  memicu perkembangan Wereng.  Penggunan nitrogen yang tinggi membuat tanaman lemah dan itu disukai hama wereng .dan malah memperparah serangan .

Ke Empat ,  jangan menggunakan pestisida di awal tanam . Penggunaan pestisida  diawal tanam pada saat tanaman  berumur di bawah satu bulan akan mematikan  semua predatornya. Sehingga biasannya pada saat tanaman berumur  67 hari  pupulasi hama sepeprti wereng meningkat drastis.

“Dan cara ke Lima adalah kita  mencoba berusaha  meyiapkan musuh alami   dengan menanam  refugia. Caranya dengan menanam bunga- bunga atau tanaman lain sepeprti kedelai  disekitar tanaman utama.  Diversivikasi tanaman ini bagus  dan membuat ekosistem terjaga, kalau ekosistem bagus  maka  hama apapun bisa di kendalikan. Terakhir  atau kelima adalah  penggunaan Agensia Hayati,  “terang  Warni. (wid)

 

Tags
Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
Close
Close