DUTANUSANTARAFM.COM: Desa identit dengan wilayah penghasil bahan makanan baik padi, polowijo, polo pendem, holtikultura , sayuran bahkan hasil- hasil peternakan. Namun kadang kala bahkan sering hasil pertanian dan peternakan tersebut tidak bernilai ekonomis karena budaya ewuh pekewuh di pedesaan. Hasil panen pekarangan tidak dijual namun hanya di berikan cuma-cuma oleh warga sehingga tidak menambah nilai ekonomis. Padahal jika bisa di kelola dengan baik , hal tersebut mampu menyumbang ekonomi keluarga cukup signifikan. Untuk mengatasi hal ini, bupati Ponorogo bakal menggerakkan ekonomi desa dengan menghidupkan dan mengembangkan pasal krempyeng alias pasar sekejab”
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mengungkapkan pihaknya bersama tim penggerak PKK Kabupaten Ponorogo mulai akan mendorong ,untuk menggerakkan terbentuknya pasar krempyeng ditiap desa. Pasar krempyeng ini sebenarnya sudah ada dibeberapa desa dan menjadi salah satu keraifan lokal .
“Ini hanya perlu kita dorong saja untuk mematik perekonoian desa , biar ekonomi desa berputar , ketika ada perputaran ekonomi akan ada energi, ketika ada rnergi maka ekonomi hidup dan tumbuh di desa , “terang Bupati Sugiri Sancoko .
Harapannya , ditengan pandemi korona ini pertumbuhan ekonomi secara masih akan tumbuh hingga ke desa desa. Sehingga kesejahteraan petani dan masyarakat desa meningkat yang akhirnya mengusangi tingkat kemiskinan masyarakat desa. (wid)