DUTANUSANTARAFM.COM : Pemasangan 3 titik Speed Hump Bump alias polisi tidur dari karet di sepanjang jalan HOS. Cokroaminoto Ponorogo sempat mendapatkan protes dari warga yang melintasi kawasan padat lalu lintas tersebut. Mereka menganggap pemasangan Speed Hump Bump membuat perjalanan mereka menjadi tidak nyaman. Padahal pemasangan Speed Hump Bump dimaksudkan demi membatasi kecepatan para pengendara agar berada pada batasan dibawah 20 km per jam. Pemasangan Speed hump bump sudah sesuai dengan peraturan menteri perhubungan nomor 82 tahun 2018 tentang alat pengendali dan pengaman pengguna jalan begitu pula dengan standarnya.
“Jika warga pelintas merasa tidak nyaman dengan speed hump bump ini berarti kecepatannya berada diatas 20 km per jam. Jika berada di bawah 20 km per jam mereka akan nyaman. Karena tujuan kita memang agar mereka tidak ngebut mengingat kawasan HOS Cokroaminoto ini kawasan padat lalu lintas, kawasan wisata, kawasan perkantoran, kawasan pendidikan dan kawasan ekonomi sehingga banyak masyarakat yang menyeberang, “jelas Kristanta,Kabid Ops Dal Dinas Perhubungan Kabupaten Ponorogo.
Kristanta mengungkapkan uji coba lalu lintas di kawasan HOS. Cokroaminoto sudah dilakukan sebulan lebih. Banyak rambu –rambu lalu lintas baru yang dipasang di kawasan tersebut dalam rangka rekayasa lalu lintas untuk mengurai kepadatan termasuk pemasangan speed hump bamp ini. Diakui Kristanta, di kawasan HOS Cokroaminoto dipasang sejumlah CCTV namun belum bisa mendeteksi warga yang melintas dengan kecepatan diatas 20 km per jam. Harapannya dengan speed hum bump warga bisa membatasi kecepatannya dan disiplin dalam berlalu lintas. (wid)
